Pasang Iklan

Sejarah POPTI

Sejarah Singkat Berdirinya Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalassaemia Indonesia (POPTI)
Awal mulanya beberapa orang tua penderita bertemu di rumah sakit saat mengantarkan anak-anaknya untuk transfusi darah yaitu pada tahun 1983, dan dokter ahlinya pada saat itu Prof. Dr. dr. Iskandar Wahidiyat, SpA(K) selalu mengatakan kepada orang tua penderita, kenapa tidak didirikan Parent Association seperti di luar negeri.
Akhirnya atas prakarsa Prof. Dr. dr. Iskandar Wahidiyat, SpA(K) dengan beberapa orang tua penderita Thalassaemia pada tanggal 27 Mei 1984 dibentuk suatu wadah yang namanya Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalasaemia Indonesia (POPTI)
Para pendirinya yaitu :
  • Bp. R. Hikmat, MSc (Alm)
  • Bp. Ruswandi
  • B. drg. M. Ariin
  • Bp. SDutedjo
  • Ibu Watty Ruswandi
  • Ibu E. Koeraesin
  • Ibu Uswatun Arifin
  • Ibu Sutedjo
Susunan Pengurus pada saat itu adalah :
Ketua        : Bp. Ruswandi
Sekretaris    : Ibu E. Koeraesin
Bendahara    : Ibu Watty Ruswandi
Dengan maksud dan tujuannya adalah :
  • Meringankan beban orang tua penderita.
  • Media komunikasi sesame orang tua penderita Thalasaemia
  • Mengurangi meningkatnya penderita Thalassaemia
Untuk mencapai maksud dan tujuan diatas, maka akan dilakukan langah-langkah usaha yang terpadu, yang antara lain mencakup :
  • Bersma-sama dengan Yayasan mengupayakan pengadaan darah, peralatan medis dan obat-obatan yang diperlukan atas dasar keterjangkauan secara tepat waktu dan berkesinmbungan.
  • Mendirikan Pusat Kegiatan Thalassaemia (Thalassaemia Center) dibeberapa daerah seperti di Jakarta.
Agar sasaran optimal dari Yayasan maupun Perhimpunan dapat segera terwujud, maka peran serta dan dukungan moril dan materiil dari seluruh lapisan masyarakat untuk dapat melakukan pengecekan darah secra dini untuk mengetahui pembawa sifat Thalassaemia atau tidak, dalam upaya menanggulangi masalah ini secara nasional masih sangat diperlukan.
Sebagai suatu bangsa yang memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, membentuk generasi enerus yang sehat dan utuh adalah merupakan tanggung jawab bersama. Semoga tujuan yang luhur ini selalu mendapat Ridho dari Tuhan yang maha Esa. Amien.
Sasaran pokok yang ingin dicapai Perhimpunan ini adalah member upaya jalan keluar untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh para penderita dan orang tuanya.
Untuk lebih memantapkan kegiatannya atas usulan ibu E. Koeraesin, mka memasuki usianya yang ke tiga, Perhimpunan ini pada tanggal 27 Mei 1987 telah mendirikan Yayasan Thalasaemia Indonesia. Yang mana Yayasan ini didirikan atas prakarsa para pengurus dan para pendiri dari Perhimpunan untuk memudahkan pencarian dana bagi para penderita.
Kegiatan yang dilaksanakan :
  • Mengadakan pertemuan anggota dalam setahun 3 kali.
  • Melakukan kegiatan donor darah.
  • Audensi dengan para mentri.
  • Mencari dana : Mengadakan Malam Dana bekerjasama dengan mahasiswa